Anak muda kelahiran Batang, 21 Agustus ini megawali mimpinya di dunia sport climbing dari Alun-Alun Batang, Jawa Tengah. Perkenalan pertamanya dengan olahraga ini terjadi sekitar 12 tahun lalu. “Pertama kali mengenal panjat tebing pada 2007. Pertama kali melihat panjat tebing di Alun-Alun Batang saat ada Praporprov (pra pekan olahraga provinsi).”
Bisa dikatakan, ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada cabang olahraga di bawah naungan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) ini. Wall sport climbing yang dibangun di kampungnya, mampu menggugah minatnya untuk mencoba.
Ketika awal-awal berlatih, ia tidak memiliki target apapun. Dia merasa Senang dan banyak teman. Itulah motivasinya menekuni olahraga ini. Baru setelah ia mengikuti perlombaan, percik-percik jiwa kompetisi mulai muncul di benaknya.
Sejak aktif berlatih, berbagai kompetisi ia ikuti. Kejuaraan pertamanya pada 2009 yakni Kejurda kelompok umur di Karanganyar. Ia berhasil lolos dan melaju ke kejuaraan nasiolan di Jogjakarta pada tahun yang sama. Sejak itu, ia rutin mengikuti kejurnas. “Tiap tahun ikut kejurnas, 2010, 2011, 2012. 2013 dan 2014 tidak ikut. Kembali lagi 2015.”
Medali pertamanya, ia rengkuh ketika berlaga di Kejurnas Jakarta untuk nomor lead pada 2011. Kemudian, ia meraih emas nomor speed di Bangka Belitung pada 2016. Ia kembali menyabet emas pada 2017 di Padang untuk nomor speed. Pada Popnas, ia menyabet emas di nomor speed world record, perak di speed klasik, dan perak di boulder.
Perjuangannya di dunia olahraga mendapat dukungan dari orang tua. “Orang tua sudah melepas. Mau ke mana saja terserah. Yang penting bahagia,” ujarnya sembari tersenyum lebar.
Untuk urusan sekolah pun tidak jadi soal karena pihak sekolah juga mendukung Kiki untuk berprestasi di bidang olahraga.
Upaya kerasnya membuahkan hasil. Ia pun dipanggil untuk masuk pemusatan latihan nasional Asian Games. Ia senang bukan kepalang ketika menerima surat keputusan (SK) tersebut.
Asian Games ini bukanlah kejuaraan berskala internasional pertama yang pernah ia ikuti. Kompetisi internasional pertamanya yakni Asian Youth di Singapura. Sayangnya, ia belum bisa menorehkan prestasi untuk Indonesia.
Pada Asian Games kemarin yang di selenggaran di Palembang, ia terjun di nomor combined. Dan sayang sekali masih belum bisa menorehkan preatasi unuk indonesia.
Sekarang dia tengah mempersiapkan kejuaraan yang akan di ikuti yaitu di PRAPON membawa nama Jawa Tengah.
(Ndona 129)